REVIEW MATERI | UTS LDTI
NAMA : Marsya Ananda Putri
NIM : V2324014
LINK VIDEO YOUTUBE PRESENTASI TUGAS REVIEW MATERI | UTS LDTI :
LINK GOOGLE DRIVE ( BERISI SCREENSHOT SCAN PLAGIARISM, VIDEO PRESENTASI, DAN DOKUMEN ESSAI) :
————————————————————————
PETERNAKAN INDONESIA
Peternakan merupakan suatu kegiatan membudidayakan dan mengembangbiakkan hewan ternak. Hewan ternak sendiri tentunya adalah hewan yang dibudidayakan untuk diambil hasilnya. Secara umum hewan ternak terbagi menjadi tiga golongan, yaitu : Ternak Ruminansia, Ternak Non Ruminansia, dan Ternak Unggas.
Indonesia merupakan negara agriculture yang memiliki sumber daya alam melimpah. Peternakan dan Pertanian memiliki kontribusi pasti dalam membangun ekonomi bangsa. Hasil dari peternakan sendiri diproduksi untuk memenuhi kebutuhan baik pangan maupun sandang. Hewan ternak yang di budidayakan di Indonesia menghasilkan produk baik dikonsumsi seperti daging, susu,dan telur. Sedangkan dalam bidang industri, pembuatan kain wol memanfaatkan dari bulu domba.
Memasuki golongan ternak pertama, yaitu ternak Ruminansia. Ternak Ruminansia adalah peternakan yang membudidayakan hewan ternak berkaki empat yang memiliki empat lambung disebutkan ada Rumen, Omasum, Abomasum, dan Retikulum. Di Indonesia ternak ruminansia terdiri atas ternak sapi, kerbau, kambing, dan domba.
Tercatat pada tahun 2020, populasi ternak sapi perah mencapai 568 ribu ekor, 17,4 juta ekor sapi potong, 1,2 juta ekor kerbau, 18,7 juta ekor kambing, dan 17,5 juta ekor domba. Angka yang cukup besar namun masih belum dapat menyeluruh memenuhi kebutuhan penduduk Indonesia yang berjumlah ratusan juta jiwa. Oleh sebabnya, saat ini Indonesia diketahui masih mengimpor daging. Alasannya secara umum sistem peternakan di Indonesia bersifat Social Security yang berarti ternak akan dijual atau dipotong pada saat tertentu seperti pada saat kurban atau hajatan. Sehingga salah satu cara untuk memenuhi konsumsi daging setiap harinya adalah dengan melakukan impor daging. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, saat ini pemerintah sedang mengusahakan kebijakan Swasembada yaitu kemampuan suatu negara untuk mencukupi kebutuhan pangan bagi massyarakatnya.
Pada golongan kedua ternak, yaitu Ternak Non Ruminansia tak jauh berbeda dari hewan ternak Ruminansia, pasalnya perbedaan antara Ternak Ruminansia dan Ternak Non Ruminansia hanya terletak pada jumlah lambung pada hewan, jika pada Ruminansia memiliki empat lambung, pada Non Ruminansia hanya memiliki lambung tunggal. Di Indonesia Ternak Non Ruminansia terdiri atas ternak babi, kuda, dsn kelinci.
Data pada tahun 2018, PPID Pertanian Indonesia menyampaikan jumlah ternak Babi menncapai 8.542 ekor, ternak kuda 421 ekor, dan ternak kelinci 1,251 ekor. Meskipun perkembangannya sangat pesat namun belum semua Masyarakat dapat mengonsumsinya, sebab beberapa daerah mengalami keterbatasan ternak hewan tersebut. Saat ini daerah dengan jumlah populasi babi terbesar ada di Bali, daerah dengan populasi kuda terbesar ada di Sumba, dan daerah dengan populasi kelinci terbesar adalah Jawa Barat. Karena tidak meratanya jumlah populasi hewan tersebut, tak heran bila berbeda daerah berbeda juga harga pasarannya, dari angka normal sampai angka termahal.
Pada golongan ternak terakhir, yaitu Ternak Unggas. Unggas adalah hewan kelas Aves yang mempunyai sayap dan berkaki dua. Unggas memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
1. bulunya hampir menutupi seluruh badan
2. umumnya bernafas menggunakan paru-paru, beberapa menggunakan pundi-pundi udara
3. mempunyai jantung dengan empat ruang
4. berkembangbiak dengan cara bertelur
5. memiliki sayap
Ternak Unggas di Indonesia sendiri terdiri atas ternak ayam, bebek, angsa, burung puyuh, dan kalkun. Di Indonesia ternak unggas terbesar adalah ternak ayam, menurut data tercatat pada tahun 2022 jumlah populasi ayam ras pedaging mencapai 3,17 Miliar. Ayam ras pedaging atau biasa disebut ayam Broiler ini adalah jenis ras unggulan yang memiliki produktivitas tinggi. Sangat diminati oleh Masyarakat Indonesia karena ayam ini memiliki daging dengan rasa yang enak dan mengandung gizi yang tinggi Selain dagingnya, ayam broiler juga menghasilkan telur karena mereka adalah ayam betina, dalam hal ini peternak ayam broiler sangat diuntungkan. Di sisi lain, ada ayam kampung yang saat ini berpotensi langka di Indonesia, sebab berbeda dengan ayam broiler, ayam kampung berukuran lebih besar dan membutuhkan banyak pakan jadi tak heran jika harga ayam kampung lebih mahal daripada ayam broiler. Sedangkan populasi bebek mencapai 58 juta ekor pada tahun 2022.
Jadi, itulah pembahasan mengenai peternakan yang ada di Indonesia.
Komentar
Posting Komentar